RADAR SULSEL.ID, BONE - Awalnya pemuda asal Desa Mamminasae Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone, Andi Haery dianggap gila oleh orang sekampungnya.
Pasalnya, ia kerap melakukan hal-hal yang dianggap janggal dan aneh oleh warga seperti orang yang tidak waras, seperti memanjat pohon kelapa lalu menuang air.
Ternyata anggapan tersebut justru membuat Andi Haery semakin bersemangat atau termotivasi untuk terus berbuat dan berkarya. Sampai akhirnya melakukan inovasi yang membuahkan hasil dan cukup membanggakan.
Andi Haery berhasil melakukan inovasi di kampungnya lewat temuan/ciptaannya berupa hidran air tanpa memakai listrik. Temuannya tersebut bisa mengangkat debit air setinggi 150 meter.
"Awalnya, saya dikira orang gila saat saya memulai melakukan uji coba. Saya sering manjat pohon kelapa untuk menuangkan air pada saat uji coba tekanan", ungkap Andi Haery, saat ditemui di Kedai Jalangkote 191, Jl Sungai Citarum Watampone, Rabu (23/07/2019).
"Syukurlah, setelah 7 bulan uji coba, Hidran Air tanpa listrik pun rampung. Saya sudah membuktikannya dan sudah memasang beberapa mesin di Lamuru, bahkan di kabupaten lain, seperti Kabupaten Enrekang dan Selayar," tambahnya.
Sementara itu, Camat Lamuru A. Muh. Awaluddin.S.Stp mengatakan bahwa Haery memang selalu melakukan inovasi. Dia pekerja berat dan terus belajar untuk melakukan inovasi.
"Tidak heran, warga lamuru awalnya menganggap dia orang gila. Namun setelah melihat berbagai inovasinya, mulai kincir air, pengolahan sampah hingga hidran air tanpa listrik tersebut, baru tersadar, bahwa Haery adalah pemuda yang penuh kreativitas," tegas Andi Awal.
Editor: ENAL RASUL