RADAR SULSEL.ID, WAJO - Adanya tantangan yang dilontarkan oleh direktur RSUD Siwa didepan sejumlah anggota dewan, pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama komisi lV DPRD kabupaten Wajo Senin(20/04/2020) yang lalu, menuai kontraversi.
Pada RDP tersebut, Drg. Armin menantang kepada seluruh elemen yang sering melontarkan kritik kepada pelayanan RSUD Siwa dalam menangani Covid-19. Tantangan itu berupa, merawat pasien Covid-19, memakai APD tanpa makan dan minum selama 8 jam lamanya.
"Jangan suka menjelek jelekkan RSUD Siwa, Saya bersedia mundur dari jabatannya sebagai Direktur RSUD Siwa jika ada orang yang mau merawat pasien Covid-19 dan memakai APD selama 8 jam," kata Armin.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD kabupaten Wajo H. Mustafa mengatakan bahwa sangat tidak logis seorang direktur RSUD melontarkan bahasa menantang didepan rekan komisi 4 seperti itu karena tidak terima dirinya dikritik oleh anggota DPRD Wajo, dan sudah memperlihatkan ketidak profesionalnya seorang pejabat publik.
"Jangan cengeng jadi direktur, kritik itu biasa namanya juga pejabat publik, bagaimana dengan dokter yang menangani ratusan pasien Covid-19 tapi mereka tidak mengeluh, harus ingat sama sumpah jabatan kita, serta selama kita di gaji oleh rakyat maka harus profesional saja karena sudah resiko jabatan," ujar Mustafa kepada Radar SulSel Jum'at (24/04/2020).
Selanjutnya, anggota DPRD dari fraksi Gerindra ini, menyampaikan bahwa ditengah merebaknya virus Corona ini, tentu kita harus juga fokus dengan tugas pokok kita sebagai pengawasan, dia juga berharap kepada bapak bupati dalam menempatkan stafnya harus sesuai profesionalisme sehingga bisa betul-betul melindungi rakyatnya.
"Walaupun saat ini kita menghadapi bencana wabah covid-19, tetapi bukan berarti kita harus terlena dan mengabaikan tugas pokok kita selaku pengawasan, selaku komisi pembangunan kami juga akan fokus melakukan pengawasan kesemua pembangunan baik RSUD, Jalanan,dll," tutupnya. (Adv DPRD Wajo/SUKRI)
Editor: ENAL RASUL