RADAR SULSEL.ID, WAJO - Dugaan mark up pengerjaan proyek yang menggunakan Dana Desa di Kabupaten Wajo kembali mencuat.
Salah satunya proyek pembangunan dranaise talut dan perkerasan jalan di Desa Pakkanna, Kecamatan Tanasitolo.
Sesuai data yang di himpun Radar SulSel, pekerjaan pembangunan drainase talud dan perkerasan jalan itu menelan anggaran Rp 72.691.000,- yang bersumber dari APBDes (dana desa) tahun anggaran 2019.
Diduga kuat pembangunan perkerasan jalan H. Pabbalu lorong dua dusun Tanete dengan volume 80 meter tidak di Wales menggunakan vibro roller.
Tidak di walesnya pekerjaan perkerasan tersebut, dibenarkan oleh kepala desa Pakkanna Wikra Wardana saat dikonfirmasi melalui via wa Minggu (03/05/2020).
"Masalah Wales, memang tidak tercantum di dalam RAB, dan tidak ada Mark up dalam pekerjaan itu," katanya kepada Radar Sulsel Senin (04/05/2020).
Dia, juga menambahkan bahwa dari sekian banyak desa yang ada di kabupaten Wajo, desa Pakkanna Sebangai sampel BPK tempo hari dan setelah dilakukan audit tidak ditemukan ada temuan.
Sementara penggiat anti korupsi Andi ilham, menjelaskan bahwa namanya perkerasan jalan tentu harus di wales seperti kutipan perkataan kepala inspektorat Muh Arif "namanya perkerasan harus diwales, bukan perkerasan kalau tidak di wales".
"Jadi tidak ada alasan bahwa pekerjaan pembangunan perkerasan jalan H. Pabbalu lorong dua dusun Tanete tidak diwales," jelas Andi Ilham. (SUKRI)
Editor : ENAL RASUL