RADAR SULSEL.CO, WAJO - Setelah disorot oleh penggiat anti korupsi terkait dugaan Mark up pada perkerasan jalan tani lebukeng yang berada di desa Mallusesalo, Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo beberapa waktu lalu, kini Ketua LSM Kibar kembali sorot perkerasan jalan tani Sepae yang diduga fiktif.
Ketua LSM Kibar Andi Syamsualam mengatakan bahwa, pada tahun 2019 yang lalu telah di anggarkan untuk perintisan dan perkerasan jalan tani sepae dengan volume 650 M + Talut 500 meter, kemudian pada tahun 2020 yang kembali dianggarkan Perkerasan jalan tani sepae sepanjang 250 meter, namun pada kenyataannya belum juga dikerja.
Perkerasan jalan tani sepae dengan volume 250 M, lanjut Andi Syamsualam dari hasil investigasinya beberapa waktu lalu jalan tani sepae belum juga dikerja, jadi kuat dugaan bahwa penganggaran untuk perkerasan jalan tani Sepae fiktif dimana sudah menyebran tahun belum juga ada tanda tanda sudah di kerja.
"Saya menduga bahwa perkerasan jalan tani sepae yang dianggarkan kembali pada tahun 2020 fiktif, karena dari hasil investigasi kami beberapa waktu lalu, belum juga ada tanda tanda sudah dikerja, bahkan sudah menyebrang tahun," jelas Andi Syamsualam. Jum'at (26 Maret 2021).
Tidak itu saja, dirinya juga Meminta agar pihak penegak Hukum menindaklanjuti dugaan fiktif yang terjadi di desa Mallusesalo, Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo.
Sementara H.Illyas selaku pihak inspektorat Yang dikonfirmasi oleh ketua LSM Kibar Andi Syamsualam, mengatakan bahwa memang benar untuk desa mallusesalo memang ada pengembalian.
"Benar memang ada pengembalian kerugian negara, namun dirinya tidak mengetahui bahwa pasti yang mana," katanya.
Sementara Kades Mallusesalo M.Akis yang dicoba untuk dimintai keterangan hingga berita ini diturunkan belum berhasil,dan begitupun juga saat dicoba melalui telpon selulernya juga belum mendapat respon dan jawaban. (SUKRI)
Editor : ENAL RASUL