Agar Capai Kualitas, Komisi lll DPRD Wajo, Akan Beri Pengawasan Ketat -->

Agar Capai Kualitas, Komisi lll DPRD Wajo, Akan Beri Pengawasan Ketat

Jumat, 19 Agustus 2022, Agustus 19, 2022



RADAR SULSEL.CO.ID, WAJO - Lambatnya Pengerjaan Jembatan soreanglopie di Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo, dengan data teknis rencana jembatan permanen ini dibangun sepanjang 80 meter dan lebar 6 meter. Sesuai masa kontrak dimulai sejak 16 Juni dan berakhir 12 Desember 2022 mendatang. Atau dilaksanakan selama 180 Hari Kalender (HK), menarik perhatian legislator asal fraksi PKS.

Hal itu dikemukakan Sekretaris Komisi III DPRD Wajo, Arga Prasetya Ashar. Menurutnya pembangunan jembatan di Sungai Bila, Kelurahan Macero harus dikerjakan dengan baik dan sesuai waktu serta memperhatikan kualitas kontruksi.

Dimana tuntutan tersebut, tidak terlepas akibat keterlambatan pengerjaan oleh pelaksana, CV. Bintang Silalouw, terhadap proyek senilai Rp14.121.167.000 di APBD 2022 ini.

"Mutu atau kualitas konstruksi tetap harus diperhatikan, dengan sisa waktu pada masa kontrak," ujarnya, Kamis(18/08/2022).

Legislator dari Dapil Kecamatan Belawa, Maniangpajo, Gilireng ini mengaku, Komisi III DPRD Wajo beserta jajarannya, berencana melakukan monev dalam waktu dekat ini dan melakukan Monitoring guna mengawasi program APBD.

"Sudah di agendakan untuk turun ke lokasi. Kita akan monitoring sudah sejauh mana progresnya," beber legislator muda ini.

Sementara, Konsultan Pengawas, CV. C 97 Consultant, Sahar menjelaskan, meskipun pekerjaan mengalami keterlambatan. Tetapi selama diawasi dengan baik. Mutu pekerjaan akan tetap tercapai.

"Adapun sekiranya pekerjaan tidak selesai tepat pada waktunya. Maka kontraktor akan mengalami kerugian, pasti ada denda. Keterlambatan kalau tidak dapat memberikan alasan," jelasnya.

Dia menambahkan, dalam pelaksanaan pembangunan Jembatan soreanglopie. Sudah dalam proses pengadaan material dan mobilisasi peralatan. Termasuk pengukuran MC 0 dan alat pancang sudah berada di lokasi.

"Kami selaku pengawas tidak hentinya memberikan instruksi dan saran. Sehingga dengan langkah ditempuh untuk mengejar ketinggalan progres. Kualitas pekerjaan menjadi tugas dan tanggung jawab kami selaku pengawas," tegasnya.

Saat ini, volume air Sungai Bila tidak bersahabat. Kedalamannya sekitar 8 - 9 meter. Kondisi ini dipicu turunnya hujan belakangan ini. Di tambah kiriman air di hulu dari Kabupaten Sidrap.

Merujuk dari kondisi tersebut, berpotensi menghambat pelaksanaan pekerjaan. "Itu kontraktor sudah mempersiapkan untuk mengatasi masalah ini. Caranya memagari lokasi di dalam air dengan batang kelapa. Kemudian diurug memakai timbunan tanah atau sirtu," jelasnya.

Pihak kontraktor, CV. Bintang Silalouw, Edy menyampaikan penyebab keterlambatannya. Dia berdalih, bila ada beberapa tahapan dikerjakan lebih awal sebelum fisik dimulai.

"Ada tahap mobilisasi peralatan, baik pengajuan atau order barang ke penyedia tiang pancang. Semua itu butuh waktu," katanya.

Untuk diketahui, tiang pancang beton akan digunakan berasal dari PT. Wijaya Karya (Wika) Beton di Kawasan Industri Makassar (Kima) Kota Makassar. Namun hingga kini mobilisasi tiang ke lokasi belum terlaksana. (SUKRI)

Editor : ENAL RASUL

TerPopuler