RADAR SULSEL.CO.ID, WAJO - Tidak adanya pembayaran terhadap warga yang dipekerjakan pada proyek pengadaan perkerasan lorong mustafa, yang dianggarkan melalui dana kelurahan tahun 2021 lalu, yang berada di Kelurahan maccero, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo, tuai polemik, Kamis (08/09/2022).
Diketahui bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), kelurahan maccero ini menjadi polemik karena adanya beberapa warga yang bekerja yan tidak dibayarkan upahnya oleh pelaksana, padahal sangat jelas nama nama tertera pada daftar penerima.
Mencuatnya hal tersebut dari salah seorang warga yang tidak mau di sebut namanya mengaku bahwa selama ia bekerja hingga proyek pengadaan perkerasan lorong mustafa tahun 2021 lalu ini selesai, sampai saat ini belum terbayarkan oleh pelaksana dalam hal ini ketua LPMK.
"Saya tidak tau apa penyebabnya sampai pelaksana tidak bayar upah kami, namun ada kabar katanya gaji yang seharusnya diterima, dialihkan menjadi pengadaan alat berat untuk dipadatkan, seharusnya hal ini dijelaskan sebelum para warga bekerja, sehingga kami tidak pertanyaan kenapa upah kami tidak dibayarkan,". Ungkapnya kepada awak media.
Sangat disayangkan lanjutnya, jika ketua LPMK selaku pelaksana melakukan hal seperti ini, dengan tidak membayar upah terhadap beberapa warga yang dipekerjakan pada proyek itu.
"Selaku Ketua LPMK harus bertanggung jawab, atau minimal memberikan kejelasan kenapa upah kami tidak dibayarkan, padahal jelas ada anggaran pemberdayaannya,". Sesalnya.
Ketua LPMK kelurahan maccero, Andi Azis, SE. Selaku pelaksana kegiatan tersebut dan pengawasnya, yang dikonfirmasi terkait adanya polemik ini, hingga berita ini dilayangkan enggan memberikan komentarnya. (TIM).
Editor : ENAL RASUL.