L-KPK menilai, kegiatan infrastruktur itu tidak dilaksanakan sesuai metode teknis, tidak adanya pengawasan dari tenaga ahli seperti ahli K3 dan tidak dikerjakan dengan tenaga terampil.
"Dugaan penyimpangan ada, metode pembuatan Precast Lining saja asal-asalan, kami ragukan profesionalitas dari Konsultan Supervisi dan PT. Arlin Sejahtera. Secepatnya kami akan ambil langkah hukum," tegas Andi Ilham, Ketua L-KPK, Minggu (08/06/2025).
Selain pembuatan Precast Lining yang diduga cacat mutu, L-KPK temukan material tanah urug diambil dari lokasi proyek tidak menggunakan Base -C dan penimbunan dikerjakan tidak merata. Ilham menyebut, ketidak profesionalan PT. Arlin Sejahtera dan Konsultan Supervisi, diduga mendapat pembiaran dari Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi Rawa I (PPK IRWA I).
Akibatnya Ilham menduga, PPK IRWA I, Konsultan Supervisi, dan PT. Arlin Sejahtera melakukan permufakatan jahat secara bersama-sama.
"Kita bisa uji beton yang dihasilkan, apakah telah memenuhi kualitas 250 atau tidak. Sebab jangan sampai diatas kertas kualitas telah memenuhi, tapi faktanya tidak, dan itu perlu dilakukan pengujian. Jika sampai detik ini pihak PPK BBWSPJ, Konsultan Supervisi, dan PT. Arlin Sejahtera tidak menanggapi, maka kami meyakini jika tuduhan kami benar adanya,," katanya. (SKR).
Editor : ENAL RASUL.