AGM Tuding Direktur RSUD Siwa Lakukan Pembohongan Publik Ungkap Riwayat Pasien Positif Covid-19 -->

AGM Tuding Direktur RSUD Siwa Lakukan Pembohongan Publik Ungkap Riwayat Pasien Positif Covid-19

Senin, 20 April 2020, April 20, 2020


RADAR SULSEL.ID, WAJO - Penanganan Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siwa disoal. Direktur RSUD Siwa drg Armin, dituding melakukan pembohongan publik dalam mengungkap riwayat atau kronologis pasien yang dinyatakan positif Covid-19.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasdem, Andi Gusti Makkarodda, geram atas ketidakjujuran Direktur RSUD Siwa mengungkap kronologis riwayat perjalanan pasien yang telah dinyatakan positid Covid-19 pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama komisi IV di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Wajo, pada Senin(20/042020).

Selain itu, Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai mana yang diatur dalam protokol tatalaksana Covid-19 diabaikan.

"Ada sepuluh poin kebohongan yang diungkap Direktur RSUD Siwa dalam RDP bersama anggota Komisi IV dalam mengungkap kronoligis riwayat perjalanan pasien yang dinyatakan positif, termasuk SOP penanganan Covid-19 tidak berjalan sebagaimana yang diatur dalam protokol tatalaksana Covid-19," ujarnya Kepada Radarsulsel Selasa(21/04/2020).

Dalam RDP bersama Komisi IV DPRD Wajo, Dirut RSUD Siwa mencoba menggiring opini para anggota dewan, dengan menyajikan suatu alibi kebohongan.

Dihadapan anggota dewan, Armin mengatakan, telah melakukan tatalaksana Covid-19 sesuai SOP penanganan Covid-19 terhadap Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSUD Siwa, namun pada kenyataannya hal tersebut tidak sesuai dengan fakta dilapangan.

Menurut Andi Gusti, tatalaksana SOP Covid-19 tidak hanya berbicara Alat Pelindung Diri (APD) saja, sebab dalam buku pedoman SOP penanganan Covid-19, ada banyak poin yang tidak dilakukan terhadap OTG, ODP, PDP.

"SOP pelayanan Covid-19 tidak hanya berbicara standar APD saja, namun pelayanan di RSUD juga harus memakai standar Covid-19. masa PDP naik bemor ke RSUD, sampai di rumah sakit nanti sore dikasih makan, seperti itukah SOP Covid-19 di RSUD Siwa," jelasnya

Tidak hanya itu, rentetan kronologis riwayat perjalanan pasien positif di RSUD Siwa banyak ditutupi, hal tersebut dinilai fatal, sebab masyarakat tidak akan tahu siapa saja yang pernah berinteraksi bersama pasien yang telah dinyatakan positif.

Olehnya itu, ia meminta kepada Direktur RSUD Siwa untuk segera mengevaluasi diri, sebab jika terus melakukan pencitraan ditengah pandemi, maka penularan Covid-19 di wajo akan semakin meluas.

"Ini bukan saatnya untuk pencitraan, jika melakukan kesalahan minta maaflah ke publik, lalu perbaiki, jangan melakukan kebohongan seperti ini, sebab nyawa kami juga terancam jika penulularan covid-19 di Kabupaten Wajo meluas," kata mantan anggota DPRD Wajo.

Sebelumnya, pada RDP bersama Komisi IV DPRD Kabupaten Wajo, drg Armin mengatakan, telah menjalankan seluruh prosedur SOP Covid-19 di RSUD Siwa. Rentetan kronologis riwayat perjalanan pasien yang terpapar covid-19 juga telah di sampaikan sesuai fakta dilapangan dihadapan anggota Dewan. 

Iapun menantang kepada seluruh elemen yang sering melontarkan kritik kepada pelayanan RSUD Siwa dalam menangani Covid-19. Tantangan itu berupa, merawat pasien Covid-19, memakai APD tanpa makan dan minum selama 8 jam lamanya.

"Jangan suka menjelek jelekkan RSUD Siwa, Saya bersedia mundur dari jabatannya sebagai Direktur RSUD Siwa jika ada orang yang mau merawat pasien Covid-19 dan memakai APD selama 8 jam," pungkasnya. (SUKRI/RP)

Editor: ENAL RASUL

TerPopuler