Diduga Menyelewengkan Dana Desa, Pembangunan Joging Track Di Desa Lapaukke Terbengkalai -->

Diduga Menyelewengkan Dana Desa, Pembangunan Joging Track Di Desa Lapaukke Terbengkalai

Senin, 13 April 2020, April 13, 2020



RADAR SULSEL.ID, WAJO - Proyek pembangunan Joging Track di Desa Lapaukke terbengkalai. Dugaan penyelewengan Dana Desa mecuat.

Salah seorang warga yang tidak ingin identitasnya disebutkan menjelaskan, proyek sinilai Rp130.008.000 dengan volume 120 x 75 sampai saat ini pemanfaatannya belum di rasakan. Sebab proyek tahun anggaran 2018 tersebut rusak sebelum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Selain itu, pembangunan Joging Track tersebut dinilai mubazzir dan perencanaanya tanpa melalui musyawarah.

"Sangat disayangkan sampai sejauh ini proyek tersebut belum dapat dirasakan manfaatnya sudah mengalami kerusakan, perencanaan pembangunannya pun tidak melibatkan masyarakat," katanya kepada Radar SulSel, Selasa (14/4/2020).

Tidak hanya itu, di tahun 2020, pemerintah Desa disinyalir kembali menggelontorkan Dana Desa sebagai upaya langkah cuci tangan atas kerusakan yang terjadi, sebab sejauh kerusakan yang terjadi banyak menuai sorotan.

"Kami mengendus adanya dugaan kepala desa mencari keuntungan pribadi, sehingga proyek tersebut kualitasnya jauh dari apa yang diharapkan," jelasnya.
 
Menyikapi tudingan tersebut, Kepala Desa Lapaukke, Muhammad Nasir saat di konfirmasi via WhatsApp berdalih, belum rampungnya pembangunan Joging track di sebabkan kondisi lapangan tersebut masih dalam keadaaan  basah akibat sering diguyur hujan.

Pembangunan Joging Track tersebut dijadwalkan akan dilanjutkan sampai kondisi lapangan kering

"Tidak rusak, cuma mau dulu dibenahi jalan masuknya karena habis dipakai stockfile yang dilalui alat berat pada pekerjaan beton baru baru ini, dan kalau sudah kering akan kami kerjakan sampai rampung," ujar H. Nasir.

Disisi lain, salah seorang penggiat anti korupsi Kabupaten Wajo, Andi Samsualam mengatakan, dali Kepala Desa yang mengatakan belum rampungnya pembangunan Joging Track Lapaukke akibat faktor cuaca merupakan sebuah lelucon. Sebab proyek tersebut dikerjakan sejak tahun 2018.

"Pak desa jangan bercanda, masa dua tahu lapangan itu tidak pernah kering, ini lucu," sindirnya.

Menurutnya, Kepala Desa Lapaukke seharusnya memberikan suatu pedoman yang baik kepada Kepala Desa yang lain, sebab Muhammad Nasir, saat ini juga menjabat sebagai ketua APDESI Kabupaten Wajo.

"Ini bukan contoh yang baik, seharusnya sebagai Ketua APDESI, Muhammad Nasir memberikan contoh yang baik kepada anggotanya. Saya yakin ini akan menjadi temuan jika penegak hukum masuk melakukan penyelidikan atas dugaan penyelewengan pembangunan Joging Track Lapaukke seperti yang di ungkap masyarakat," pungkasnya. (SUKRI)

Editor: ENAL RASUL

TerPopuler