RARADAR SULSEL.CO.ID, WAJO - Kunjungan kerja komisi lll DPRD Wajo, guna memastikan tidak adanya permasalahan sebelum pelakasaan pembagunan pasar Tempe, di Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, setelah pasca kebakaran beberapa bulan yang lalu.
Pembangunan pasar Tempe, yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 56 milliar direspon positif oleh DPRD dan Dinas terkait.
Dalam kunjungan tersebut ketua Komisi lll DPRD Wajo, Taqwa Gaffar mengatakan bahwa sebelum terlaksana pembangunan pasar rakyat dipastikan akan berjalan aman tanpa ada kendala.
"Kami sepakat bersama pemda siap ganti rugi apa bila masih ada masyarakat megklaim atau memiliki hak lokasi pada pembangunan pasar tempe, dan Pemda siap mejadikan lahan pembangunan klear dan Klin," jelas Taqwa Gaffar kepada Radar SulSel Selasa (02/05/2020).
Lanjutnya, Taqwa Gaffar dukung penuh pembagunan pasar Tempe serta mengucapkan terima kasih banyak kepada kementerian PUPR yang sudah menggelontorkan dana untuk pembangunan tersebut.
Dilain sisi, plt Kadis Disperindagkop H. Ambo Mai menjelaskan dengan adanya perencanaan pembangunan pasar tempe adalah suatu harapan besar dimana pembangunannya tetap berlandaskan kearifan lokal yang ada di masyarakat.
Tidak itu saja, Ambo Mai juga menjelaskan bahwa kedepannya pasar tempe akan menjadi pasar grosir khusus sembako dan akan menjadi penyuplai kebutuhan pasar pasar yang ada di Kabupaten Wajo.
Lanjutnya, perencanaan pembangunan pasar tempe ini akan dimulai tahun ini dengan kontruksi berlantai dua dengan bangunan semi moderen yang sifatnya multiyer, karena adanya covid 19 diperkirakan tahun 2021 sudah bisa dioperasikan.
"Insya Allah tahun 2020 sudah bisa dimulai pekerjaannya dan kami berharap 2021 sudah bisa dioperasikan, kemudian terkait pemindahan para pedagang, nanti setelah kontrak kerja bersama pemenang lelang," jelasnya.
Dirinya, berharap dukungan penuh dari berbagai pihak agar nantinya pembangunan pasar moderen tersebut dapat berjalan sesuai rencana, dan nantinya juga pada saat penempatan tempat ada lagi terjadi kisruh seperti pasar pasar sebelumnya, pungkasnya. (ADV/SUKRI)
Editor: ENAL RASUL