RADAR SULSEL.CO.ID, WAJO - Mencegah penularan bakteri pada daging kurban, anggota DPR RI Andi Yuliani Paris dari fraksi PAN menganjurkan menggunakan besek, Minggu (02/08/2020).
AYP menuturkan bahwa selama ini masyarakat banyak menggunakan kantong pelastik hitam untuk wadah daging kurban, padahal plastik umumnya dalam pembuatannya menggunakan bahan kimia, dalam plastik ada residu monomes sedimen yang bisa terlepas pada makanan yang mengandung lemak.
"Daging kurban yang disimpan didalan kantung plastik akan cepat pertumbuhan bakterinya sedangkan daging dalam besek pertumbuhan bakteri bisa dihambat, sebab besek mempunyai celah sehingga ada sirkulasi udara didalamnya," ujar AYP
Selain itu, AYP politisi senior pan ini juga menjelaskan, sampah pelastik adalah bahan yang paling sulit terurai, belum lagi temuan dimana sampah pelastik banyak menggenang di danau, sungai dan di laut yang akan menganggu biota, sehingga sampah plastik tersebut bisa mengancam kehidupan manusia.
Besek bambu, lanjut AYP merupakan wadah yang ramah lingkungan yang memiliki prinsip 3R (reduce, reuse dan recycle) , artinya dapat mengurangi sampah dan dapat digunakan kembali serta dapat diolah kembali.
Dirinya, berharap pada Idul Adha kedepan pemerintah kabupaten/kota dapat melaksanakan inovasi pengemasan daging kurban yang ramah lingkungan, dia juga mengungkapkan bahwa sudah menyediakan ribuan stock besek untuk persiapan idul Adha tahun depan sekaligus membantu para pengrajin besek. (SUKRI)
Editor: ENAL RASUL