L-KPK Tantang PPK Irwa I Uji Mutu Precast Lining PT. Arlin Sejahtera Di Irigasi Gilireng Kiri 2. -->

L-KPK Tantang PPK Irwa I Uji Mutu Precast Lining PT. Arlin Sejahtera Di Irigasi Gilireng Kiri 2.

Selasa, 03 Juni 2025, Juni 03, 2025

RADARSULSEL.CO.ID, WAJO -- Ketua LSM L-KPK Andi Ilham, kembali menantang Prjabat Pembuat Komitmen Irigasi Raws I, Satker PJPA, Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) untuk membuktikan keraguannya pada pembuatan Precast Lining oleh PT. Arlin Sejahtera pada Proyek Pembangunan Jaringan Irigasi Gilireng Kiri 2 tahun 2025.

Berdasarkan hasil investigasi timnya, dinding beton atau Precast Lining Yang dibuat PT. Arlin Sejahtera harus dilakukan uji beton.
Dia menduga, mutu beton yang dihasilkan tidak sesuai dengan syarat standar mutu yang ditentukan. 

"Jangan sampai hasilnya mutu beton mutu beton tidak diketahui menghasilkan Kualitas berapa?," kata Andi Ilham, Selasa, (03/06/2025).

Berdasarkan hasil monitoring timnya, Ilham meragukan kualitas air yang digunakan untuk membuat Precast Lining. Menurutnya, air yang digunakan tidak sesuai dengan persyaratan seperti yang terdapat dalam Standar Nasional Indonesia (SNI). 

"Kalau bicara kualitas, proyek tersebut di bawah standar SNI,” ujarnya.

Metode pencampuran dan pengecoran juga menjadi poin pentingnya. Ilham menilai, pembuat kubu s beton diduga tidak mengikuti standar disyaratkan, yang seharusnya menggunakan takaran dan batasan diameter agregat maksimum.

“Jadi saat pengadukan pada mesin molen, menurut pekerja, mereka  mencampurkan semen  sesuai perintah. Kadang lima sak, biasa juga sepuluh sak, jadi tergantung apa yang disuruh," kata Ilham berdasarkan penjelasan pekerja.

Ilham melanjutkan, PT. Arlin Sejahtera juga tidak profesional sebagai penyedia jasa. Para pekerja tidak dibekali dengan Alat Pelindung Diri (APD). 

Selain berpotensesi akan terjadi keruntuhan jika tidak segera diperbaiki, Ilham menantang PPK Irwa I dan Pemilik PT. Arlin Sejahtera melakukan uji kuat tekan terhadap sampel core dengan mengundang timnya untuk memastikan apakah kualitas beton tyang telah dibuat memenuhi mutu yang disyaratkan.

"Jangan nanti setelah dipasang baru dilakukan pengujian, itu sama saja bohong. Apalagi kalau haya memikirkan keuntungan tanpa mempertimbangkan kerugian Negara," tegasy. (SKR).

Editor : ENAL RASUL.

TerPopuler