RADAR SULSEL.ID, WAJO - Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA PP) Cabang Wajo berunjuk rasa di Kantor DPRD Wajo, bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila, Selasa (1/10/2019).
Mereka menyuarakan terkait adanya ketimpangan di Pasar Tempe, pasca-kebakaran pada Sabtu (24/8/2019) lalu.
Ketua SAPMA PP Kabupaten Wajo, Andi Rabithal Ikhsan Fauzi mengatakan, terdapat pedagang yang memiliki SK, tapi hingga pembagian lapak sementara di pasar darurat usai dibagikan, tak kunjung mendapatkan tempat.
"Kami dapatkan informasi, bahwa jumlah pedagang sebelumnya cuma 605, tapi bertambah menjadi 700 jumlah pedagang," kata Andi Rabithal Ikhsan Fauzi.
Lebih lanjut Andi Rabthal mengatakan jika dia bersama masyarakat pedagang pasar Tempe meminta pemerintah, dalam hal ini Dinas Perdagangang Kabupaten Wajo untuk menertibkan dan melakukan pengundian ulang.
Sementara salah satu masyarakat yang bermukim di sekitar Pasar Tempe, Edil Adhar mengatakan, pengalihfungsian jalan menjadi pasar mengakibatkan akses kendaraan lumpuh dan mematikan usaha masyarakat sekitar pasar tersebut.
"Pemerintah sebaiknya melakukan penataan ulang pasar darurat, agar memberi ruang untuk aktivitas lalu lintas masyarakat sekitar," katanya. (Sukri)