Warga Salobulo Resah, Pendatang Asal Jakarta Abaikan Perintah Bupati Agar Isolasi Diri Selama 14 Hari -->

Warga Salobulo Resah, Pendatang Asal Jakarta Abaikan Perintah Bupati Agar Isolasi Diri Selama 14 Hari

Selasa, 31 Maret 2020, Maret 31, 2020






RADAR SULSEL.ID, WAJO - Warga Salobulo Kecamatan Sajoangin resah dengan maraknya pemudik asal Jakarta yang berdatangan ke Desanya yang merupakan daerah sona merah penularan wabah Pandemi Covid-19, apalagi mereka mengabaikan perintah Bupati mengisolasi diri selama 14 hari.

Dari hasil pantauan tim sahabat PKB yang dipimpin oleh ketua DPC PKB Sumardi Arifin sampai pukul 18.00 WITA hari Selasa (31/3/2020) kemarin, warga pendatang dari Jakarta yang tadinnya hanya berjumlah 107 orang meningkat tajam menjadi 179 dan jika ditotal pendatang dari daerah sona merah yang mudik ke Kecamatan Sajoangin mencapai 4O7 orang.

"Bupati sudah menganjurkan agar di isolasi mandiri selama 14 hari, tapi nyatanya sampai saat ini masih juga berkeliaran, apalagi dengan adanya kejadian 2 hari lalu ada warga asal Jakarta yang meninggal sekalipun bukan karena COVID-19," kata Ketua PKB Wajo Sumardi Arifin kepada Radar SulSel, rabu (1/4/2020).

Mantan anggota DPRD Wajo ini juga menyampaikan bahwa warga di Desa Salobulo sangat resah dikarenakan adanya pemudik asal Jakarta mengalami demam dan sampai saat ini belum juga ada penanganan oleh tim medis Kecamatan Sajoangin.

"Kami tak bermaksud membuat panik masyarakat hanya mencarikan solusi karena sampai saat ini Gugus Kabupaten tidak seorangpun pernah turun kelapangan terutama tim medis untuk melakukan sosialisasi dan pemeriksaan," sesal Sumardi.

Dalam pantauannya, tim medis mengaku kepada Sumardi bahwa mereka tak bisa berbuat banyak disamping tak dilengkapi APD dan alat pengukur suhu tubuh (Termometer Scan). Mereka hanya bisa melakukan pendataan itupun hanya memakai jas hujan di beli dengan uang pribadi, karena stok di Puskesmas telah habis.

"Tim medis dan relawan yang ada saat ini baik dari Pemerintah Desa dan Kecamatan hanya bisa melakukan pendataan, sosialisasi, serta penyemprotan disinfektan saja,"katanya.  (SUKRI)

Editor: ENAL RASUL.

TerPopuler