RADARSULSEL.ID, SENGKANG -- Korban bencana alam berupa anging kencang yang melanda Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan bertambah. Data terkahir yang diperoleh, kejadian tersebut berdampak terhadap 98 unit rumah.
Anging kencang yang mengobrak-abrik rumah warga tersebut menimpa 5 wilayah, yakni Kelurahan Walennae 14 rumah, Desa Mallusesalo 10 rumah, Desa Salotengnga 20 rumah, dan Desa Pallimae 2 rumah, dan titik terparah terjadi di Kelurahan Sompe sebanyak 52 rumah.
Cuaca ekstrem, berupa anging kencang yang terjadi dibarengi dengan hujan deras sekira pukul 14.20 Wita, Kamis 4 Januari 2018. Dari 98 rumah, 20 rumah dinyatakan rusak berat, 30 rumah rusak sedang, dan 48 rumah rusak ringan, beruntung dalam kejadian tersebut tidak menelan korban jiwa.
Salah seorang warga Kelurahan Sompe, Kecamatan Sabbangparu, Muh.Taufik mengatakan, kejadian tersebut secara tiba-tiba. Kata dia, hujan deras dibarengi anging yang begitu kencang langsung menghantam rumah warga.
"Kita panik pak, sehingga pada saat itu kami memutuskan untuk keluar dari rumah. Awalnya, hujan deras yang dibarengi anging, lama kelamaan angingnya semakin kencang, sehingga atap rumah pada beterbangan,"ujarnya.
Ditambahkan warga lainnya, Suriadi mengatakan saat itu hujan begitu lebat yang dibarengi anging kencang. Menurutnya, anging kencang berbentuk gumpalan hitam datang menghantam rumah warga, kejadiannya berlangsung selama tiga menit.
"Saya sekeluarga langsung keluar dari rumah. Dan pada saat itu atap rumah warga termasuk rumah saya sudah beterbangan, saya melihat sendiri pak gumpalan hitam itu, "tambahnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo H Alamsyah mengatakan, upaya yang dilakukan sementara melakukan proses untuk penyaluran bantuan kepada para korban sesuai klarifikasi kerusakan. Kata dia, baik itu kerusakan berat, sedang maupun ringan.
"Upaya selanjutnya adalah mengusulkan penetapan keadaan siaga bencana sesuai analisa perkiraan cuaca ekstrim saaat ini,"ujar H Alamsyah.
Sekedar diketahui, bantuan awal yang diserahkan oleh BPBD Wajo berupa terpal untuk digunakan sementara menutupi bagian atap yang rusak. Hadir dilokasi kejadian, TRC BPBD Wajo, Pusdalop BPBD Wajo, Aparat Kepolisian dan TNI. (Dea)
Anging kencang yang mengobrak-abrik rumah warga tersebut menimpa 5 wilayah, yakni Kelurahan Walennae 14 rumah, Desa Mallusesalo 10 rumah, Desa Salotengnga 20 rumah, dan Desa Pallimae 2 rumah, dan titik terparah terjadi di Kelurahan Sompe sebanyak 52 rumah.
Cuaca ekstrem, berupa anging kencang yang terjadi dibarengi dengan hujan deras sekira pukul 14.20 Wita, Kamis 4 Januari 2018. Dari 98 rumah, 20 rumah dinyatakan rusak berat, 30 rumah rusak sedang, dan 48 rumah rusak ringan, beruntung dalam kejadian tersebut tidak menelan korban jiwa.
Salah seorang warga Kelurahan Sompe, Kecamatan Sabbangparu, Muh.Taufik mengatakan, kejadian tersebut secara tiba-tiba. Kata dia, hujan deras dibarengi anging yang begitu kencang langsung menghantam rumah warga.
"Kita panik pak, sehingga pada saat itu kami memutuskan untuk keluar dari rumah. Awalnya, hujan deras yang dibarengi anging, lama kelamaan angingnya semakin kencang, sehingga atap rumah pada beterbangan,"ujarnya.
Ditambahkan warga lainnya, Suriadi mengatakan saat itu hujan begitu lebat yang dibarengi anging kencang. Menurutnya, anging kencang berbentuk gumpalan hitam datang menghantam rumah warga, kejadiannya berlangsung selama tiga menit.
"Saya sekeluarga langsung keluar dari rumah. Dan pada saat itu atap rumah warga termasuk rumah saya sudah beterbangan, saya melihat sendiri pak gumpalan hitam itu, "tambahnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo H Alamsyah mengatakan, upaya yang dilakukan sementara melakukan proses untuk penyaluran bantuan kepada para korban sesuai klarifikasi kerusakan. Kata dia, baik itu kerusakan berat, sedang maupun ringan.
"Upaya selanjutnya adalah mengusulkan penetapan keadaan siaga bencana sesuai analisa perkiraan cuaca ekstrim saaat ini,"ujar H Alamsyah.
Sekedar diketahui, bantuan awal yang diserahkan oleh BPBD Wajo berupa terpal untuk digunakan sementara menutupi bagian atap yang rusak. Hadir dilokasi kejadian, TRC BPBD Wajo, Pusdalop BPBD Wajo, Aparat Kepolisian dan TNI. (Dea)