RADAR SULSEL.CO.ID, WAJO - Anggaran puluhan milliar mengendap, pada proyek penanganan longsor, milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di salah satu ruas jalan Nasional yang menghubungkan Wajo - Bone, Sulawesi Selatan, tak kunjung dikerja.
Berdasarkan informasi dari situs Lembaga Kebijakan Barang dan Jasa Pemerintah, Penandatanganan kontrak telah dilakukan sejak 5 Februari 2020 lalu, oleh pemenang tender yakni PT. Vanca Utama Perkasa.
Dimana, nilai anggaran proyek penanganan longsor ruas Watampone-Pompanua-Ulugalung yang bersumber dari APBN tahun 2020 yakni sebesar Rp Rp 40.277.830.000, dengan volume pekerjaan 0,39 kilometer sampai saat ini belum juga ada tanda tanda pekerjaan.
Salah satu penggiat anti korupsi, Andi ilham Ketua LSM L-KPK sangat menyayangkan lambannya proses perbaikan ruas jalan Nasional yang berada di dusun Cempa, desa Pallawarukka, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo.
Menurutnya, ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Wajo dan Bone ini mengalami kerusakan akibat longsor sejak tahun 2010 yang lalu dan setiap kali datang banjir ruas tersebut digenangi air.
"Padahal pihak rekanan sudah tanda tangan kontrak di awal Februari 2020, tapi nyatanya belum juga dikerja oleh pihak PT. Vanca Utama Perkasa dan pihak rekanan tidak boleh adanya Covid-19 sebagai alasan, sebab di bulan Februari virus tersebut belum mewabah di Wajo," ungkapnya.
Andi Ilham juga menjelaskan, saat ini Kabupaten Wajo sudah memasuki musim penghujan, dikawatirkan akan ada banjir sehingga ruas trans Sulawesi yang berada di Dusun Cempa kembali tidak bisa dilalui oleh pengguna jalan.
Tidak itu saja, medan jalan yang menyempit, ditambah struktur tanah yang bergelombang, membuat sejumlah kendaraan harus ekstra hati-hati jika melintas di ruas jalan tersebut, selain terdengar suara mobil kandas serta tak heran pemandangan truk terbalik sering di jumpai warga.
Menanggapi hal tersebut, anggota komisi lll DPRD kabupaten Wajo, H. Mustafa saat dimintai keterangan melalui via telp mengatakan bahwa seharusnya pihak rekanan bertanggung jawab terhadap pekerjaan terhadap proyek penanganan longsor di ruas trans Sulawesi Wajo - Bone.
"Nanti kami usahakan hubungi pihak rekanan apa alasannya kenapa proyek itu belum dikerja, apalagi sudah tanda tangan kontrak pada bulan Februari," katanya.
Selanjutnya, politisi partai Gerindra ini juga menambahkan, dirinya akan mengkonfirmasi juga kepada pihak balai apa penyebab proyek yang menelan puluhan milliar sampe saat ini belum juga ada tanda tanda adanya kegiatan. (SUKRI)
Editor : ENAL RASUL