Diduga Ada Mark Up, LSM L-KPK Sorot Proyek Perkerasan Jalan Tani Padangnge Desa Lamata -->

Diduga Ada Mark Up, LSM L-KPK Sorot Proyek Perkerasan Jalan Tani Padangnge Desa Lamata

Minggu, 21 Juni 2020, Juni 21, 2020



RADAR SULSEL.CO.ID, WAJO - Maraknya isu dugaan Mark Up pekerjaan jalan di beberapa Desa yang ada di kabupaten Wajo, kini LSM L-KPK kembali sorot adanya aroma Mark Up pada proyek perkerasan Jalan Tani Padangnge Desa Lamata, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo.

Berdasarkan data dari APBDes, proyek perkerasan jalan tani, Jalan Padange dengan volume 800 meter yang bersumber dana desa (DD) Tahun Anggaran 2019, dengan nilai anggaran Rp. 182.172.625.00,- diduga kuat terjadi penggelembungan anggaran serta jalannya tidak diwales memakai vibro roller.

Kepala Desa Lamata Isnania saat dikonfirmasi beberapa waktu yang lalu, membantah tudingan bahwa ada Mark Up pada proyek Perkerasan jalan tani Padangnge yang berada di Desa yang ia pimpin ini.

"Tidak ada Mark Up pak, kami sudah mengerjakan sesuai mekanisme, atau sesuai RAB, bahkan saya melibatkan warga untuk menghampar kerikilnya sebelum di Wales menggunakan vibro roller dan semua ada dokumentasinya," ungkapnya.

Sementara, Ketua LSM L-KPK Andi Ilham, menjelaskan, bahwa proyek tersebut anggarannya kemahalan, jika dihitung perkerasan yang panjangnya 1000 M diperkirakan menghabiskan anggaran kurang lebih Rp 130 juta.

"Saya menduga proyek perkerasan jalan tani Padangnge segaja ditinggikan nilainya agar bisa mendapat keuntungan, anehnya lagi di papan APBDes volumenya 800 meter sedangkan di prasastinya volume proyek tersebut 1000 Meter," ujar Andi Ilham kepada Radar SulSel, Minggu (21/6/2020).

Dirinya, menilai kuat dugaan Kades Lamata Isnania sengaja ingin mengelabui masyarakat, dimana sangat jelas di APBDes tertera volume 800 meter, tetapi di prasasti yang dipasang pada proyek perkerasan jalan tani Padangnge volumenya 1000 meter sangat jauh berbeda. (SUKRI)

Editor: ENAL RASUL

TerPopuler