RADAR SULSEL.CO.ID, JAKARTA - Melalui amplikasi Webiner anggota DPR RI dari fraksi PAN Andi Yuliani Paris bekerjasama dengan mitra kerjanya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengadakan workshop Online, terkait penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI), Senin (20/07/2020).
Dimana diketahui guru merupakan garda terdepan untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM), yang dapat berperan dalam mengenalkan dan membuat Karya Tulis Ilmiah (KTI) menjadi sebuah bentuk tulisan yang populer sehingga menarik hati masyarakat untuk membaca karya tersebut.
Tujuan Kegiatan Workshop Karya Tulis Ilmiah (KTI) menurut AYP, bagaimana mendorong para guru agar dapat membuat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menjadi menarik serta bagaimana menghasilkan KTI sehingga murid merasakan hal itu bukan lagi sebagai sebagai momok di sekolah.
"Kami beserta anggota badan pengkajian MPR dari daerah Sulawesi Selatan 2, bahwa acara workshop ini bukan menggunakan amplikasi webinar biasa, Workshop ini juga bukan sekedar hanya memberikan knowledge atau pengetahuan, tetapi juga memberikan skill untuk menambah keterampilan dalam membuat karya ilmiah, dan ini menjadi salah satu syarat kenaikan pangkat bagi guru yaitu men-submit karya ilmiahnya,” ujar AYP.
Tidak itu saja, sejauh ini lanjut AYP, setiap tahunnya LIPI juga telah menyelenggarakan Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR), untuk mendorong para remaja mengirim karya ilmiahnya dan tahun 2020 telah memasuki Lomba Karya Ilmiah Remaja yang ke-52, dalam hal ini para guru diharapkan dapat membimbing dan mendorong murid-muridnya untuk mengikuti lomba tersebut.
Lebih lanjut, AYP juga menjelskan bahwa teori tentang karya ilmiah sebagai karya tulis yang digunakan untuk memecahkan permasalahan dengan landasan teori dan metode ilmiah, Karya ilmiah harus ada fakta, data dan solusi dari permasalahan itu, karena suatu karya ilmiah itu harus runtut dan sistematis serta dapat diuji dari pendahuluan sampai bab terakhir, dan Karya ilmiah juga memiliki ciri-cirinya yakni menggunakan bahasa baku, menggunakan kaidah keilmuan, tidak ambigu, tidak emotif (bukan berdasarkan perasaan penulis, tapi berdasarkan data dan fakta), objektif (tidak memiliki kecondongan subyektifitas) dan menggunakan kalimat yang efektif.
"Dari 350 guru yang ikut dalam kegiatan tersebut diharapkan peran aktifnya dalam memanfaatan karya ilmiah ini sebagai cara untuk melatih membaca dengan efektif, mengorganisir data dengan benar dan melatih keterampilan dasar untuk murid-murid yang dibimbingnya, selanjutnya bisa disaksikan di YouTube," harapnya. (SUKRI)
Editor: ENAL RASUL